Senin, 13 Agustus 2012

penyu hijau


Penyu adalah kura-kura laut yang dapat ditemukan di semua belahan samudra dunia. Diperkirakan hewan ini telah ada sejak 145 - 208 juta tahun yang lalu. Penyu menghabiskan masa hidupnya dengan berkelana dalam air dari tempat satu ke tempat yang lainnya. Walaupun demikian, penyu juga sesekali harus naik ke permukaan untuk mengambil nafas karena hewan ini bernafas menggunakan paru-paru dan pada saat bertelur.

Penyu memiliki sepasang kaki (tungkai) depan yang berfungsi sebagai kaki pendayung guna memberinya ketangkasan berenang di dalam air. Sedangkan kaki belakang penyu berfungsi sebagai penyeimbang gerakan saat melakukan gerakan dalam air. Pada umumnya, penyu melakukan perjalanan (bermigrasi) dengan jarak yang sangat jauh dan dalam waktu tempuh tidak terlalu lama. Untuk jarak 3000 Kilometer saja, penyu hanya membutuhkan waktu 58 - 78 hari saja.

Penyu pejantan lebih banyak menghabiskan waktunya berada dalam air dan menjelajah keseluruh samudra guna menemukan tempat baru. Penyu betina sesekali naik kedaratan untuk bertelur. Pantai sepi dan berpasir yang jauh dari manusia serta hewan buas lainnya merupakan tempat favorit penyu betina untuk bertelur. Gangguan suara dan juga cahaya membuat penyu betina tidak jadi bertelur dan pergi dari tempat tersebut bahkan tidak akan kembali lagi.

Penyu betina bisa menghasilkan ratusan biji telur. Tetapi dari ratusan biji telur tersebut hanya puluhan yang dapat tumbuh menjadi dewasa. Hal ini terjadi karena faktor dari perburuan oleh manusia dan pemangsa alaminya seperti kepiting, burung dan tikus di pantai, serta ikan-ikan besar begitu tukik tersebut menyentuh perairan dalam. Telur yang telah menetas dan menghasilkan bayi penyu disebut dengan tukik.

Di dunia saat ini hanya ada tujuh jenis penyu yang masih bertahan, yaitu:
- Penyu hijau (Chelonia mydas)
- Penyu sisik (Eretmochelys imbricata)
- Penyu Kemp’s ridley (Lepidochelys kempi)
- Penyu lekang (Lepidochelys olivacea)
- Penyu belimbing (Dermochelys coriacea)
- Penyu pipih (Natator depressus)
- Penyu tempayan (Caretta caretta)

Penyu belimbing adalah yang terbesar dari jenisnya dengan ukuran panjang badan mencapai lebih dari 2 meter dan memiliki bobot 600 - 900 kilogram. Sedangkan penyu lekang adalah yang terkecil dengan bobot sekitar 50 kilogram saja.

Penyu diburu oleh manusia karena memiliki banyak kelebihan. Tempurungnya yang menarik untuk cendramata, dagingnya yang lezat berkhasiat untuk obat dan ramuan kecantikan. Demi mencegah kepunahan penyu, terutama penyu belimbing, beberapa negara telah melindungi tempat bertelur penyu guna menghindari kepunahan hewan purba ini yang masih bertahan sampai sekarang.





Minggu, 12 Agustus 2012

Gunung Semeru ( 3.744 mdpl )


Gunung Semeru adalah gunung suci kediaman para Dewa, merupakan gunung tertinggi di pulau Jawa dengan ketinggian 3.676 M dpl (puncak Mahameru). Pada tahun 1913 dan 1946 Kawah Jonggring Saloka memiliki kubah dengan ketinggian 3.744,8 M hingga akhir Nopember 1973. Gunung ini masuk dalam kawasan Taman nasional Bromo Tengger Semeru. Taman Nasional ini terdiri dari pegunungan dan lembah seluas 50.273,3 Hektar. Terdapat beberapa gunung di dalam Kaldera Gn.Tengger antara lain; Gn.Bromo (2.392m) Gn. Batok (2.470m) Gn.Kursi (2,581m) Gn.Watangan (2.662m) Gn.Widodaren (2.650m). Terdapat empat buah danau (ranu): Ranu Pani, Ranu Regulo, Ranu Kumbolo, Ranu Darungan.
Diperlukan waktu sekitar empat hari untuk mendaki puncak gunung Semeru pulang- pergi. Sebaiknya membawa bekal untuk satu minggu karena kita akan betah berkemah, bisa jadi karena pemandangan dan suasana yang sangat indah, atau karena kecapaian setelah mendaki gunung semeru.
Untuk mendaki gunung semeru dapat ditempuh lewat kota malang atau lumajang. Dari terminal kota malang kita naik angkutan umum menuju desa Tumpang. Disambung lagi dengan Jip atau Truk Sayuran yang banyak terdapat di belakang pasar terminal Tumpang.

Sebelumnya kita mampir di Gubugklakah untuk memperoleh surat ijin, untuk umum dikenakan biaya Rp.6.500,- per orang, sedangkan untuk pelajar dan mahasiswa dikenakan biaya Rp.5.500,- per orang.

Dengan menggunakan Truk sayuran atau Jip perjalanan dimulai dari Tumpang menuju Ranu Pani desa terakhir di kaki semeru. Di sini terdapat Pos pemeriksaan, terdapat juga warung dan pondok penginapan. Pendaki juga dapat bermalam di Pos penjagaan. Di Pos Ranu Pani juga terdapat dua buah danau yakni danau (ranu) pani (1 ha) dan ranu regulo (0,75 ha). Terletak pada ketinggian 2.200 mdpl.
JALUR WATU REJENG
Bagi pendaki yang baru pertama kali mungkin akan bingung menemukan jalur pendakian, dan hanya berputar-putar di Ranu Pani, untuk itu setelah sampai di gapura selamat datang, perhatikan terus ke kiri ke arah bukit, jangan mengikuti jalanan yang lebar ke arah kebun penduduk. Selain jalur yang biasa dilewati para pendaki melewati Watu Rejeng, juga ada jalur pintas yang biasa dipakai para pendaki lokal, jalur ini sangat curam dengan melintasi Gunung Ayek-ayek.

Jalur awal yang kita lalui landai, menyusuri lereng bukit yang didominasi dengan tumbuhan alang-alang. Tidak ada tanda penunjuk arah jalan, tetapi terdapat tanda ukuran jarak pada setiap 100m, kita ikuti saja tanda ini. Banyak terdapat pohon tumbang, dan ranting-ranting diatas kepala, sehingga kita harus sering merundukkan kepala, tas keril yang tinggi sangat tidak nyaman.
Setelah berjalan ekitar 5 Km menyusuri lereng bukit yang banyak ditumbuhi Edelweis, kita akan sampai di Watu Rejeng. Kita akan melihat batu terjal yang sangat indah. Kita saksikan pemandangan yang sangat indah ke arah lembah dan bukit-bukit, yang ditumbuhi hutan cemara dan pinus. Kadang kala kita dapat menyaksikan kepulan asap dari puncak semeru. Untuk menuju Ranu Kumbolo kita masih harus menempuh jarak sekitar 4,5 Km.
Sebaiknya beristirahat dan mendirikan tenda apabila tiba di Ranu Kumbolo. Terdapat danau dengan air yang bersih dan memiliki pemandangan yang sangat indah terutama di pagi hari kita saksikan matahari terbit disela-sela bukit. Banyak terdapat ikan, kadang burung belibis liar. Ranu Kumbolo berada pada ketinggian 2.400 m dengan luas 14 ha.

Dari Ranu Kumbolo sebaiknya menyiapkan air sebanyak mungkin. Meninggalkan Ranu Kumbolo kita mendaki bukit terjal, dengan pemandangan yang sangat indah dibelakang ke arah danau. Di depan bukit kita terbentang padang rumput yang luas yang dinamakan oro-oro ombo. Oro-oro ombo dikelilingi bukit dan gunung dengan pemandangan yang sangat indah, padang rumput luas dengan lereng yang ditumbuhi pohon pinus seperti di Eropa. Dari balik Gn. Kepolo tampak puncak Gn. Semeru menyemburkan asap wedus gembel.

Selanjutnya kita memasuki hutan Cemara dimana kadang-kadang kita jumpai burung dan kijang. Banyak terdapat pohon tumbang sehingga kita harus melangkahi atau menaikinya. Daerah ini dinamakan Cemoro Kandang.

Pos Kalimati berada pada ketinggian 2.700 m, disini kita dapat mendirikan tenda untuk beristirahat dan mempersiapkan fisik. Kemudian meneruskan pendakian pada pagi-pagi sekali pukul 24.00. Pos ini berupa padang rumput luas di tepi hutan cemara, sehingga banyak tersedia ranting untuk membuat api unggun.
Terdapat mata air Sumber Mani, ke arah barat (kanan) menelusuri pinggiran hutan Kalimati dengan menempuh jarak 1 jam pulang pergi. Di Kalimati dan di Arcopodo banyak terdapat tikus gunung bila kita mendirikan tenda dan ingin tidur sebaiknya menyimpan makanan dalam satu tempat yang aman.

Untuk menuju Arcopodo kita berbelok ke kiri (Timur) berjalan sekitar 500 meter, kemudian berbelok ke kanan (Selatan) sedikit menuruni padang rumput Kalimati. Arcopodo berjarak 1 jam dari Kalimati melewati hutan cemara yang sangat curam, dengan tanah yang mudah longsor dan berdebu. Dapat juga kita berkemah di Arcopodo, tetapi kondisi tanahnya kurang stabil dan sering longsor. Sebaiknya menggunakan kacamata dan penutup hidung karena banyak abu beterbangan. Arcopodo berada pada ketinggian 2.900m, Arcopodo adalah wilayah vegetasi terakhir di Gunung Semeru, selebihnya kita akan melewati bukit pasir.

Dari Arcopodo menuju puncak Semeru diperlukan waktu 3-4 jam, melewati bukit pasir yang sangat curam dan mudah merosot. Semua barang bawaan sebaiknya kita tinggal di Arcopodo atau di Kalimati. Pendakian menuju puncak dilakukan pagi-pagi sekali sekitar pukul 02.00 pagi dari Arcopodo. Badan dalam kondisi segar, dan efektif dalam menggunakan air. Perjalanan pada siang hari medan yang dilalui terasa makin berat selain terasa panas juga pasir akan gembur bila terkena panas. Siang hari angin cendurung ke arah utara menuju puncak membawa gas beracun dari Kawah Jonggring Saloka.

Di puncak Gunung Mahameru (Semeru) pendaki disarankan untuk tidak menuju kawah Jonggring Saloko, juga dilarang mendaki dari sisi sebelah selatan, karena adanya gas beracun dan aliran lahar. Suhu dipuncak Mahameru berkisar 4 - 10 derajad Celcius, pada puncak musim kemarau minus 0 derajad Celcius, dan dijumpai kristal-kristal es. Cuaca sering berkabut terutama pada siang, sore dan malam hari. Angin bertiup kencang, pada bulan Desember - Januari sering ada badai.
Terjadi letusan Wedus Gembel setiap 15-30 menit pada puncak gunung Semeru yang masih aktif. Pada bulan Nopember 1997 Gn.Semeru meletus sebanyak 2990 kali. Siang hari arah angin menuju puncak, untuk itu hindari datang siang hari di puncak, karena gas beracun dan letusan mengarah ke puncak.
Letusan berupa asap putih, kelabu sampai hitam dengan tinggi letusan 300-800 meter. Materi yang keluar pada setiap letusan berupa abu, pasir, kerikil, bahkan batu-batu panas menyala yang sangat berbahaya apabila pendaki terlalu dekat. Pada awal tahun 1994 lahar panas mengaliri lereng selatan Gn.Semeru dan meminta beberapa korban jiwa, pemandangan sungai panas yang berkelok- kelok menuju ke laut ini menjadi tontonan yang sangat menarik.
Pendakian sebaiknya dilakukan pada musim kemarau yaitu bulan Juni, Juli, Agustus, dan September. Sebaiknya tidak mendaki pada musim hujan karena sering terjadi badai dan tanah longsor.
JALUR GUNUNG AYEK-AYEK

Dari desa Ranu Pane perjalanan dimulai dengan melintasi kebun sayuran penduduk yang berupa tanaman bawang dan kol (kubis). Melintasi kawasan kebun sayuran di siang hari terasa panas dan berdebu sehingga akan lebih baik jika pendaki mengenakan kacamata dan masker penutup hidung. Ranu Pane adalah salah satu desa yang dihuni oleh masyarakat suku Tengger, selain desa Ngadas, Cemoro Lawang, Ngadisari, dll. Masyarakat Tengger hidup dengan menanam sayur-sayuran.

Di desa Ranu Pane ini air bersih diperoleh dari kran-kran yang di salurkan ke rumah penduduk di siang hari dengan volume air yang sangat kecil. Sehingga di pos pendakian Ranu Pane kadangkala tidak terdapat air bersih di siang hari, namun di malam hari air bersih di pos pendakian berlimpah karena aliran ke rumah penduduk di hentikan di malam hari.

Selanjutnya akan dijumpai sebuah pondok yang dipakai untuk keperluan penghijauan gunung Semeru. Jalur agak landai dan sedikit berdebu melintasi kawasan hutan yang didominasi oleh tanaman penghijauan berupa akasi dan cemara gunung. Jalur selanjutnya mulai menanjak curam menyusuri salah satu punggungan gunung Ayek-ayek. Di sepanjang jalur ini kadangkala dapat ditemukan jejak-jejak kaki dan kotoran binatang. Burung dan aneka satwa seringkali terlihat berada disekitar jalur ini.

Mendekati puncak gunung Ayek-Ayek pohon cemara tumbuh agak berjauhan sehingga pendaki dapat melihat ke bawah ke arah desa ranu pane. Desa Ngadas juga nampak sangat jelas. Pendaki dapat beristirahat di celah gunung untuk berlindung dari hembusan angin. Di tempat ini pendaki juga bisa melihat dinding gunung tengger yang mengelilingi gunung Bromo, kadang kala terlihat kepulan asap yang berasal dari gunung Bromo.
Setelah melintasi celah gunung yang agak licin dan berbatu pendaki harus menyusuri sisi gunung Ayek-ayek agak melingkar ke arah kanan. Di samping kiri adalah jurang terbuka yang menghadap ke bukit-bukit yang ditumbuhi rumput, bila pendakian dilakukan di siang akan terasa sangat panas. Di kejauhan kita dapat menyaksikan puncak mahameru yang bersembunyi di balik gunung Kepolo, sekali-kali nampak gunung Semeru menyemburkan asap wedus gembel.

Jalur mulai menurun tetapi perlu tetap waspada karena rawan longsor. Tumbuhan yang ada berupa rumput dan cemara yag diselingin Edelweis. Masih dalam posisi menyusuri tebing terjal sekitar 30 menit kita akan tiba di tempat yang agak datar, celah yang cukup luas pertemuan dua gunung. Di sini pendaki dapat beristirahat sejenak melepaskan lelah. Beberapa tanaman Edelweis tumbuh cukup tinggi sehingga dapat digunakan untuk berteduh dari sengatan matahari.
Setelah puas beristirahat perjalanan dilanjutkan dengan menyusuri tebing terjal yang agak melingkar ke arah kiri. Tumbuhan yang ada berupa rumput yang agak rapat dan tebal, beberapa pohon cemara tumbuh agak berjauhan di sepanjang jalur. Di sepanjang jalur ini pendaki tidak bisa saling mendahului sehingga harus berjalan satu persatu. Sekitar 30 menit menyusuri tepian tebing terjal akan tampak di depan kita bukit dan padang rumput yang sangat luas.

Sampailah kita di padang rumput yang sangat luas yang disebut Pangonan Cilik. Pemandangan di pagi hari dan sore hari di tempat ini sangat indah luar biasa, kita tidak akan bosan memandangi bukit-bukit yang ditumbuhi rumput. Padang rumput ini dikelilingin tebing-tebing yang ditumbuhi pohon cemara dan edelweis. Sekitar 45 menit melintasi padang rumput selanjutnya berbelok ke arah kiri maka sampailah kita di sebuah danau yang sangat luas yang disebut danau Ranu Kumbolo.

Secara umum iklim di wilayah gunung Semeru termasuk type iklim B (Schmidt dan Ferguson) dengan curah hujan 927 mm - 5.498 mm per tahun dengan jumlah hari hujan 136 hari/tahun dan musim hujan jatuh pada bulan Nopember - April. Suhu udara dipuncak Semeru berkisar antara 0 - 4 derajat celcius.

Flora yang berada di Wilayah Gunung Semeru beraneka ragam jenisnya tetapi banyak didominir oleh pohon cemara, Akasia, Pinus, dan jenis Jamuju. Sedangkan untuk tumbuhan bawah didominir oleh Kirinyuh, Alang - alang, Tembelekan, Harendong dan Edelwiss putin, Edelwiss yang banyak terdapat di lereng-lereng menuju Puncak Semeru. Dan juga ditemukan beberapa jenis anggrek endernik yang hidup di sekitar Semeru Selatan.

Banyak fauna yang menghuni gunung Semeru antara lain :Macan Kumbang, Budeng, Luwak, Kijang, Kancil, dll. Sedangkan di Ranu Kumbolo terdapat Belibis yang masih hidup liar.

Rabu, 01 Agustus 2012

Gunung ciremai ( 3.078 mdpl )

Gunung ciremai 


Gunung Ciremei adalah gunung tertinggi di Banten (3,078 mdpl), dapat terlihat jelas Mencari Google Artikel Oleh para penumpang kereta api atau Kendaraan Umum Lainnya Sepanjang jalur pantura sekitar Cirebon.
Untuk menuju Puncak Ciremei terdapat 3 jalur Yang dapat ditempuh yakni jalur Majalengka, jalur Palutungan Dan, jalur Linggarjati. Jalur Linggarjati merupakan memucat Yang terjal Dan terberat, namun jalur Suami Yang merupakan memucat sering dilalui pendaki.
JALUR Linggajati CIREBON
Desa Linggajati 14 km bahasa Dari kota Kuningan atau 24 km bahasa Dari kota Cirebon. Bahasa Dari Jakarta dapat ditempuh menggunakan bus Jurusan Kuningan atau kereta api Jurusan Cirebon Yang Mencari Google Artikel disambung bus atau Kendaraan Umum Jurusan Cirebon - Kuningan. Bahasa Dari Pertigaan Linggajati berjalan kesemek sekitar 2,5 km menuju Musium Linggajati Yang dulunya adalah sebuah Hotel bersejarah Yang menjadi Saksi Bisu tempat Bung Karno Mencari Google Artikel pemerintah kolonial Belanda melakukan penandatanganan JTI Ling garjati.

Terdapat pula Taman Linggajati Indah, Taman seluas 11 hektar Suami dilengkapi berbagai Sarana rekreasi, kolam renang ANTARA Lain Dan Sumber mata air Cibulakan, Silinggonom, Balong renteng, Rekreasi udara Dan kolam Pancing, Tempat istirahat, Cottage, Villa, Hutan wisata yang, Bumi perkemahan dll . Pos penjagaan berjarak lebih kurang 500 m bahasa Dari Musium Linggajati, kitd perlu mendaftarkan Diri Serta membayar Asuransi per orangutan Rp.3.000, -.


Siapkan Bekal nama dan Kembali terutama udara KARENA susah Sekali memperoleh udara selama di perjalanan. Para pendaki dapat menggunakan Jasa penduduk atau petugas penjaga pos untuk membimbing perjalanan mereka Ke Puncak. Jalur menuju Puncak sangat jelas Dan Tanda-Tanda BANYAK penunjuk jalan, sehingga pendaki Yang Baru Date Nilai kalipun MEDIA NUSANTARA Akan tersesat.

Selepas bahasa Dari Pos Pendaftaran Mencari Google Artikel melintasi Jalanan beraspal pendaki memasuki Kawasan Hutan Pinus Dan persawahan hingga Cibeunar Yang berada di ketinggian 750 mdpl. Tempat Suami sangat ramai Mencari Google Artikel ayat pendaki Yang ingin mengadakan pendakian maupun renaja Yang Sekedar berkemah. juga terdapat Sumber udara Yang cukup melimpah, Yang Akan MEDIA NUSANTARA ditemui Lagi Sepanjang perjalanan sampai di Puncak.

Selepas Cibeunar lintasan Akan melewati ladang penduduk Dan Kawasan Hutan pinus hingga memasuki Leuweng Datar di ketinggian 1,285 mdpl. Leuweng Datar terletak di Tengah-Tengah Hutan Tropis. Selepas Daerah Suami lintasan menanjak MULAI Dan melewati daerah Yang cukup Datar sebagai kamp yakni Sigedang Dan Kondang Amis (1.350mdpl).

Untuk sampai di Kuburan Kuda diperlukan Terbalik sekitar 2 jam perjalanan. Blok Kuburan Kuda berada PADA ketinggian 1,580 mdpl, merupakan Lapangan Datar Yang cukup Luas Dan cukup Teduh sebagai tempat perkemahan. Daerah Suami dianggap keramat * Bagi Masyarakat setempat. Di Dekat jalur terdapt kuburan kuda.

Selepas Kuburan Kuda, jalur semakin curam Dan kitd Akan sampai di Pengalap (1,790 mdpl). Mencari Google Artikel sudut lintasan Yang MULAI membesar kitd Akan melewati Tanjakan Bin-Bin (1.920 mdpl) Dan semakin menanjak ketika melewati Tanjakan Lagi Seruni.

Tanjakan Seruni (2,080 mdpl) adalah lintasan Yang terberat Dan melelahkan dibanding Yang Lainnya. Bahkan pendaki Akan menemui jalan Setapak Yang terputus Dan Setengah memanjat, Dan memaksanya berpegangan Akar pepohonan untuk mencapai pos Selanjutnya. Belum Lagi Bila hujan turun-, jalur Suami Akan menjadi lintasan Aliran udara hujan saling melengkapi Air Terjun.Begitu juga Mencari Google Artikel jalur berikutnya hingga sampai di Tanjakan Bapak Tere (2.200 mdpl)

Selepas Tanjakan Bapatere lintasan Tetap menanjak hingga sampai di Batu Lingga Mencari Google Artikel Terbalik tempu sekitar 2,5 jam. Batu Lingga (2.400 mdpl) merupakan pos peristirahatan Yang berupa Tanah Datar Dan terdapat sebuah batu berukuran Besar dahulunya tempat Wali songo bersolat Dan berkotbah. Pos Suami adalah tempat Yang keramat, konon pawa Wali sering mengadakan Pertemuan di tempat inisial * Menurut kesaksian para pendaki kehadiran para wali Suami ditandai Mencari Google Artikel gumpalan Cahaya Yang Terbang di tempat inisial. Di tempat Suami terdapat doa buah batu nisan.

Meninggalkan Kawasan Batu Lingga lintasan Tetap menanjak. Di Tengah perjalanan pendaki Akan menemui doa pos peristirahatan berupa Tanah Datar yakni Sangga Buana Bawah (2,545 mdpl) Dan Sangga Buana Atas (2,665 mdpl). Selepas ITU pendaki Akan memasuki Batas vegetasi ANTARA Hutan Mencari Google Artikel Baru Daerah terbuka.
Untuk sampai di Pangasinan. Pangasinan berada PADA ketinggian (2,860 mdpl) merupakan pos terakhir. Lebar tempatnya sehingga cukup untuk membuka belasan tenda, meskipun lokasinya agak berbukit-bukit. Kabut Dan hujan Yang sering muncul dipuncak meskipun di Musim Kemarau menyisakan genangan air di celah-celah bebatuan sehingga BISA dimanfaatkan untuk minum Dan memasak.

Diperlukan Terbalik sekitar 1 jam untuk merangkak melewati bebatuan cadas untuk sampai di Puncak. Hujan deras sering muncul di Puncak sehingga Aliran udara terkucur bahasa Dari Atas membasahi para pendaki. Di Puncak pendaki BISA memandang melihat kota Cirebon Dan Laut DKI, Kapal-Kapal Besar nampak dikejauhan. Kearah Timur Tampak gunung Slamet Mencari Google Artikel puncaknya tertutup awan Yang.

Puncak gunung Ciremei memiliki kawah Yang sangat curam Dan sangat indah, pendaki Yang nekad sering turun-Ke kawah untuk membuat tulisan di Atas lumpur kawah. Pejiarah sering Datang untuk berdoa dipuncak inisial. Mereka mendaki Mencari Google Artikel berpuasa Dan Makan Bekal nasi bungkus Penghasilan kena pajak Tiba di Puncak. Bandingkan pejiarah Mencari Google Artikel para pendaki gunung Yang terkait masih berlangsung saat Makan Dan minum Saja Masih kadang juga MEDIA NUSANTARA sampai Puncak.

BANYAK Sekali pendaki Yang hanya berkemah di pertengahan Pos dan MEDIA NUSANTARA sanggup meneruskan perjalanan Ke Puncak, KARENA medan Yang berat untuk Dan susahnya udara, Dan disajikan Sesudah turun-, untuk ITU persiapkan Bekal Yang berlebih Dan bawalah tenda. KARENA kemungkinan Besar perjalanan Akan tertunda, sehingga harus bermalam.
JALUR PALUTUNGAN KUNINGAN
Add caption
Jalur Palutungan MEDIA NUSANTARA seterjal jalur Linggajati, namun Terbalik tempuh Yang diperlukan menjadi lebih Panjang.Palutungan merupakan sebuah kampung terakhir Yang berada di lereng Selatan gunung Ciremei Dan berada PADA ketinggian 1100 mdpl. Palutungan tepatnya berada di wilayah Desa Cisantana, Kec.Cigugur, Kab. Kuningan.
Bahasa Dari terminal bis kota Kuningan Naik ALAT ANGKUTAN PEDALAMAN pedesaan Langsung Ke Jurusan Desa Palutungan.Bahasa Dari Cirebon pendaki dapat menggunakan ALAT ANGKUTAN PEDALAMAN Umum Jurusan Cikijing Dan turun-di Pertigaan Cigugur. Bahasa Dari Pertigaan Cigugur, perjalanan dilanjutkan menuju Cisantana Canada produksi Jalanan Yang menanjak berbatu ditempuh selitar Dan 1 selai, Mencari Google Artikel melewati Perkebunan penduduk. Bahasa Dari Cisantana, perjalanan dilanjutkan disajikan Sesudah Mencari Google Artikel Baru Naik ALAT ANGKUTAN PEDALAMAN sayur menuju Palutungan Yang memakan Terbalik 20 Menit.
Penghasilan kena pajak mengurus perizinan untuk mendaki, perjalanan dapat dimulai Canada produksi kebun penduduk, Lalu belok Ke Kanan memasuki Hutan Tropis Mencari Google Artikel jalur agak landai. Kadangkala harus Canada produksi Semak-Semak Tinggi. Untuk sampai di Cigowong membutuhkan Terbalik sekitar 3 jam perjalanan.

Pos I Cigowong terletak di ketinggian 1450 mdpl. Di sini terdapat debit sungai Kecil sehingga pendaki dapat menyiapkan Persediaan udara sebanyak mungkin KARENA MEDIA NUSANTARA Akan ditemui Lagi Sumber udara hingga Puncak.
Selepas Cigowong lintasan Masih landai memasuki Hutan Dan melewati Blok KTA Yang berada di ketinggian 1,690 mdpl, Dan Akan sampai di Blok Pangguyangan Badak. Paguyangan Badak merupakan daerah Yang berada di ketinggian 1.790mdpl.Terdapat inisial Daerah puing-puing Bangunan Tua.

Untuk sampai di Blok Arban perlu Terbalik sekitar 30 Menit Mencari Google Artikel lintasan Yang MULAI menanjak. Blok Arban diketinggian (2,030 mdpl) merupakan pos III Mencari Google Artikel daerah Yang cukup Datar Dan Teduh.
Lintasan MULAI menanjak Dan sekitar 2,5 selai Akan sampai di Tanjakan asoy (2.108mdpl) Yang merupakan pos IV.Tempat inisial berupa Tanah Datar Luas berukuran cukup yg.Selepas bahasa Dari sini lintasan semakin menanjak dalam Terbalik 1 selai Akan sampai di Blok Pesanggrahan (2.450mdpl).
Selepas bahasa Dari pos V (pasangrahan) pendaki MULAI memasuki Kawasan vegetasi Yang ditumbuhi cantigi Dan edelweiss sampai di Bolk Sanghyang Ropoh (2,590 mdpl).Lintasan Suami sangat Sampit jika hujan turun-.Sanghyang Ropoh (Pos VI) terletak di Daerah Yang Datar Dan terbuka.

Selepas pos VI lintasan Masih curam Dan Sampit, Mencari Google Artikel Baru Tanah berwama kuning mengandung belerang.Selanjutnya kitd Akan sampai di Pertigaan Yang menuju Ke jalur Apuy Dan Ke Kawah Gua Walet. PADA Sisi Kanan lintasan terdapat Kawah Gua Walet (2,925 mdpl) Yang sering digunakan untuk bermalam Dan berlindung bahasa Dari cuaca buruk. Di sebelah Kiri, lintasan Akan menyatu Mencari Google Artikel jalur Apuy (Majalengka).

Untuk sampai di Puncak Ciremai (Puncak Sunan Cirebon) diperlukan Terbalik sekitar 1,5 jam. Sesampainya di Puncak pendaki dapat menikmati indahnya Pemandangan doa kawah kembar Yang berdampingan. Untuk mengitari kawah Suami diperlukan kira-kira Terbalik 3 selai. Selain ITU, pendaki juga dapat menyaksikan Ke arah barat indahnya kota Majalengka, Ke arah Utara panorama kota Cirebon Dan Laut DKI, Serta bahasa Dari kejauhan Ke arah timur Tampak Gunung Slamet Yang tertutup awan. Di Pagi Hari PADA Bulan-Bulan tertentu matahari terbit Akan muncul tepat bahasa Dari Puncak gunung Slamet.
JALUR APUY Majalengka
Bahasa Dari Pintu tol Palimanan, Naik kuda Kecil sampe perempatan Palimanan. Selanjutnya Naik angkot Ke Terminal Kadipaten, dilanjutkan Lagi Ke perempatan Pasar lanjut Lagi menuju terminal Terminal Maja Maja cukup ramai KARENA menyatu Mencari Google Artikel Baru Pasar Kecil. Pickup sayur Ke Apuy udah ADA sejak pk.05.00 Pagi,

Meninggalkan Maja Mencari Google Artikel pikap melewati bentangan Lahan Pertanian berkabut diselingi perkampungan Kecil nan menawan. Di penghujung perjalanan, pickup melewati perkampungan Lorong Yang padat Dan menanjak. Ambil sampai di depan PAPAN petunjuk Ke Curug Muara Raya + 600 m di sini terdapat sebuah Mesjid. Mesjid berseberangan Mencari Google Artikel Baru Balai Desa, di antaranya terdapat Pohon Besar ditempeli PAPAN penunjuk Ke Puncak Ciremai Dan Ke Curug. Di BELAKANG mesjid terdapat MCK, masuk bahasa Dari Sisi Kanan Masjid. Sejajar sebelum balai desa terdapat warung makanan & Esen.

Perjalanan menuju Pos 1 melewati perkampungan Dan lading-ladang sayuran. Jalan menuju Pos 1 beraspal Dan bias yang dilewati mobil bak. Untuk menghemat Tenaga bias yang mencarter mobil pikap hingga Ke Pos 1 Blok Arban. Kalo Pagi sebelum pk 07.00, pendaki BISA carter 4x4 Rp.50.000-70.000, TAPI kalo di Atas pk 07.00 Tinggal pikap Yang carternya biaya Rp.100.000.

Selepas menjadi ladang Udara Sejuk KARENA vegetasi cukup Tinggi menanungi jalur. Humus daun-daun Kering Basah berwarna kecoklatan bergerisik di Sepanjang jalur Setapak. Bau Tanah Basah, daun-daun Segar Dan kehangatan cercah Matahari mengintip bahasa Dari pucuk-pucuk Kembali Pohon, ditingkah desah nafas Kami membuat primer protokol Langkah. Satu doa Kali terdapat percabangan pencari kayu, tetapi jalur Utama Tampak jelas. Orientasi Kiri Dan tentu Saja Tetap di punggungan.Perjalanan relatif yang santai Mencari Google Artikel medan MEDIA NUSANTARA terlalu terjal Dan sesekali memberi sedikit 'bonus' (agak Datar). Konser kicauan Burung Yang menyejukkan Hati mengiringi Sepanjang Langkah Kami. Pos Simpang Lima (1908 mdpl) berupa Dataran cukup untuk 2-3 tenda kapasitas 4 orangutan.

Bahasa Dari Pos 2 (Simpang Lima) menuju Pos 3 (Tegal Wasawa) memerlukan Terbalik tempuh sekitar 1 jam. Jalur semakin terjal, Langka menjadi 'bonus' Hutan makin tertutup Dan. Cercah mentari perlahan meredup Dan Udara menjadi semakin Sejuk. Sekitar 100 m menjelang pos III, terdapat Simpang Tiga Yang cukup jelas, Pertemuan jalur Baru Dan jalur lama. Jalur di Sisi Kanan merupakan jalur lama bahasa Dari pos Aku Yang melewati situ (Danau) Dan kuburan Mencari Google Artikel trek agak melambung. Kami mengambil jalur Kiri Ke menuju pos III. Pos III (Tegal Wasawa) 2.400 mdpl) berupa Dataran cukup untuk 1 tenda kapasitas 4.

Bahasa Dari Pos 3 Tegal Wasawa menuju Pos 4 Tegal Jamuju (2.600 mdpl) Terbalik Yang ditempuh relatip cukup Pendek sekitar 35 Menit. Medan berupa Tanah Yang cukup padat melintasi Hutan Yang cukup Lebat Dan Rindang. Sesekali kitd melintasi Akar-Akar Pohon.

Bahasa Dari Pos 4 (Tegal Jamuju) menuju Pos 5 Sanghiang Rangkah (2.800 mdpl) Terbalik tempuh sekitar 1 jam 20 Menit.Perjalanan menuju Pos 5 cukup Panjang Dan terjal. Pos V merupakan Pertemuan jalur Apuy Dan Palutungan, di sebelah Kanan terdapat PAPAN penunjuk jalur. Palutungan menuju Sanghiang Ropoh, Pos VII jalur Palutungan. Di Sisi jalur menurun Ke Bawah, terdapat debit sungai Kering. Beberapa Bagian tidak jalur debit sungai tsb. terdapat ceruk Mencari Google Artikel genangan udara.

Pos 5 Sanghiang Rangkah menuju Pos 6 Goa Walet Yang berada diketinggian 2,950 m dpl perlu Terbalik tempuh sekitar 2 jam.Jalur berbatu menganak debit sungai membuat perjalanan melambat. Di Tengah jalur batu, terdapat sebatang Pohon Yang ditempel PAPAN penunjuk Ke Puncak Dan turun-Ke arah Palutungan.

Pos 6 Goa Walet menuju Puncak Ciremei sudah Dekat hanya perlu Terbalik 35 Menit.

Puncak Ciremei bahasa Dari Sisi Selatan terdapat tugu penanda Puncak tertinggi gunung Ciremei.

Ciremai Mountain adalah Gunung Tertinggi di Jawa Barat, adalah Terletak di Kabupaten Kuningan. Mt. Ciremai dengan 3.078 m tinggi adalah gunung tertinggi di Jawa Barat dan masih merupakan gunung berapi aktif; bagian atas kerucut yang tandus menjadi saksi letusan terakhir, yang terakhir pada tahun 1805.

Pendakian, mulai dari baik Cipari atau Linggarjati, adalah berat dan memakan waktu sekitar delapan jam, keturunan lima jam.Tampaknya menjadi dianjurkan untuk mendaki dari Apui di sayap barat dan turun ke Linggarjati. Tepi kawah kadang-kadang begitu sempit bahwa Anda tidak dapat berjalan di atasnya tetapi harus memutar melalui belukar.
Junghuhn dilaporkan di abad 19 bahwa orang Jawa digunakan untuk berburu badak di sini dengan menempatkan pisau yang tajam di jalan mereka melalui semak.